Cute Rocking Baby Monkey

Ikutin program dibawah ini, gak bakalan rugi,...

DbClix

Yuk,... Klik dibawah ini

Senin, 02 Januari 2012

cerita pendonor sumsum tulang

Di suatu Koran Itali, muncullah berita pencarian orang
yang istimewa 17 Mei 1992 di parkiran mobil ke 5 Wayeli
(nama kota, tak tahu aku bener engga nulisnya), seorang
wanita kulit putih diperkosa oleh seorang kulit hitam. Tak
lama kemudian,sang wanita melahirkan seorang bayi
perempuan berkulit hitam. Ia dan suaminya tiba-tiba saja
menanggung tanggung jawab untuk memelihara anak ini.
Sayangnya,sang bayi kini menderita leukemia (kanker
darah). Dan ia memerlukan transfer sumsum tulang belakang
segera.

Ayah kandungnyamerupakan satu-satunya penyambung harapan
hidupnya. Berharap agar pelaku pada waktu itu saat melihat
berita ini, bersedia menghubungi Dr. Adely di RS
Elisabeth.

Berita pencarian orang ini membuat seluruh masyarakat
gempar.Setiap orang membicarakannya.Masalahnya adalah
apakah orang hitam ini berani muncul Padahal jelas ia akan
menghadapi kesulitan besar, Jika ia berani muncul,ia akan
menghadapi masalah hukum, dan ada kemungkinan merusak
kehidupan rumah tangganya sendiri. Jika iatetap bersikeras
untuk diam, ia sekali lagi membuat dosa yang tak
terampuni. Kisah ini akanberakhir bagaimanakah ?

Seorang anak perempuan yang menderita leukimia ternyata
menyimpan suatu kisah yang memalukan di suatu perkampungan
Itali.Martha, 35 thn, adalah wanita yang menjadi
pembicaraan semua orang.

Ia dan suaminya Peterson adalah warga kulit putih, tetapi
diantara kedua anaknya, ternyata terdapat satu yang
berkulit hitam. Hal ini menarik perhatian setiaporang
disekitar mereka untuk bertanya, Martha hanya tersenyum
kecil berkata pada mereka bahwa nenek berkulit hitam, dan
kakeknya berkulit putih, maka anaknya Monika mendapat
kemungkinan seperti ini

Musim gugur 2002, Monika yang berkulit hitam terus menerus
mengalami demam tinggi. Terakhir ,Dr.Adely memvonis Monika
menderita leukimia. Harapan satu-satunya hanyalah mencari
pedonor sumsum tulang belakang yang paling cocok
untuknya.Dokter menjelaskan lebih lanjut.

Diantara mereka yang ada hubungan darah dengan Monika
merupakan cara yang paling mudah untuk menemukan pedonor
tercocok. Harap seluruh anggota keluarga kalian berkumpul
untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang.

Raut wajah Martha berubah, tapi tetap saja seluruh
keluarga menjalani pemeriksaan.Hasilnya tak satupun yang
cocok.Dokter memberitahu mereka, dalamkasus seperti Monika
ini, mencari pedonor yang cocok sangatlah kecil
kemungkinannya. Sekarang hanya ada satu carayang paling
manjur, yaitu Martha dan suaminya kembali mengandung anak
lagi. Dan mendonorkan darah anak untuk Monika.Mendengar
usul ini Martha tiba-tiba menjadi panik, dan berkata tanpa
suara Tuhan..kenapa menjadi begini ?

Ia menatap suaminya, sinar matanya dipenuhi ketakutan dan
putus asa. Peterson mengerutkan keningnya berpikir.Dr.
Adely berusaha menjelaskan pada mereka, saat ini banyak
orang yang menggunakan cara ini untuk menolong nyawa para
penderita leukimia, lagi pula cara ini terhadap bayi yang
baru dilahirkan sama sekali tak ada pengaruhnya. Hal ini
hanya didengarkan oleh pasangan suami istri tersebut, dan
termenung begitu lama. Terakhir mereka hanya berkata,
Biarkan kami memikirkannya kembali.

Malam kedua, Dr. Adely tengah bergiliran tugas, tiba-tiba
pintu ruang kerjanya terbuka, pasangan suami-istri
tersebut.Martha menggigit bibirnya keras, suaminya
Peterson, menggenggam tangannya, dan berkata serius pada
dokter. Kami ada suatu hal yang perlu memberitahumu. Tapi
harap Anda berjanji untuk menjaga kerahasiaan ini, karena
ini merupakan rahasia kami suami-istri selama beberapa
tahun.Dr.Adely menganggukkan kepalanya.

Itu adalah 10 tahun lalu, bulan 5 1992.Waktu itu anak kami
yang pertama, Eleana telah berusia 2 tahun. Martha bekerja
di sebuah restoran fast food.Setiap hari pukul 10 malam
baru pulang kerja. Malam itu, turun hujan lebat. Saat
Martha pulang kerja, seluruh jalanan telah tiada orang
satupun. Saat melalui suatu parkiran yang tak terpakai
lagi.

Martha mendengan suara langkah kaki, dengan ketakutan
memutar kepala untuk melihat, seorang remaja berkulit
hitam tengah berdiri di belakang tubuhnya.Orang tersebut
menggunakan sepotong kayu, memukulnya hingga pingsan, dan
memperkosanya. Saat Martha sadar, dan pulang ke rumah
dengan tergesa-gesa, waktu telah menunjukkan pukul 1
malam.Waktu itu aku bagaikan gila keluar rumah mencari
orang hitam itu untuk membuat perhitungan.Tapi telah tak
ada bayangan orang satupun. Malam itu kami hanya dapat
memeluk kepala masing-masing menahan kepedihan.Sepertinya
seluruh langit runtuh.

Bicara sampai sini, Peterson telah dibanjiri air mata, Ia
melanjutkan kembali . Tak lama kemudian Martha mendapati
dirinya hamil. Kami merasa sangat ketakutan, kuatir bila
anak yang dikandungnya merupakan milik orang hitam
tersebut. Martha berencana untuk menggugurkannya, tapi aku
masih mengharapkan keberuntungan, mungkin anak yang
dikandungnya adalah bayi kami.Begitulah, kami ketakutan
menunggu beberapa bulan.Maret 1993, Martha melahirkan bayi
perempuan, dan ia berkulit hitam. Kami begitu putus asa,
pernah terpikir untuk mengirim sang anak ke panti asuhan.
Tapi mendengar suara tangisnya, kami sungguh tak
tega.Terlebih lagi bagaimanapun Martha telah
mengandungnya, ia juga merupakan sebuah nyawa.

Aku dan Martha merupakan warga Kristen yang taat, pada
akhirnya kami memutuskan untuk memeliharanya, dan
memberinya namaMonika.

Mata Dr.Adely juga digenangi air mata, pada akhirnya
iamemahami kenapa bagi kedua suami istri tersebut kembali
mengandung anak merupakan hal yang sangat mengkuatirkan.
Ia berpikir sambil mengangguk-anggukkan kepala berkata
Memang jika demikian, kalian melahirkan 10 anak sekalipun
akan sulit untuk mendapatkan donor yang cocok untuk
Monika.

Beberapa lama kemudian, ia memandang Martha dan berkata
Kelihatannya, kalian harus mencari ayah kandung Monika.
Barangkali sumsum tulangnya, atausumsum tulang belakang
anaknya ada yang cocok untuk Monika.Tetapi, apakah kalian
bersedia membiarkan ia kembali muncul dalam kehidupan
kalian ?

Martha berkata : "Demi anak, aku bersedia berlapang dada
memaafkannya. Bila ia bersedia muncul menyelamatkannya.
Aku tak akan memperkarakannya.
Dr.Adely merasa terkejut akan kedalaman cinta sang ibu.
Berita pencarian yang istimewa ini mengakibatkan banjir
pedonor sumsum tulang belakang.

Terlebih lagi lewat waktu begitu lama, mau mencari sang
pemerkosa dimana Martha dan Peterson mempertimbangkannya
baik-baik, sebelum akhirnya memutuskan memuat berita
pencarian ini di koran dengan menggunakan nama samaran.
November 2002, di koranWayeli termuat berita pencarian
ini, Seperti yang digambarkan sebelumnya. Berita ini
memohon sang pelaku pemerkosaan waktu itu berani muncul,
demi untuk menolong sebuah nyawa seorang anak perempuan
penderita leukimia !

Begitu berita ini keluar, tanggapan masyarakat begitu
menggemparkan. Kotak suratdan telepon Dr. Adely bagaikan
meledak saja, kebanjiran suratmasuk dan telepon,
orang-orang terus >bertanya siapakah wanita ini
Merekaingin bertemu dengannya, berharap dapat >memberikan
bantuan padanya. Tetapi Martha menolak semua perhatian
mereka, iatak ingin mengungkapkan identitas sebenarnya,
lebih tak ingin lagi identitas Monika sebagai anak hasil
pemerkosaan terungkap.

Saat ini juga seluruh media penuh dengan diskusi tentang
bagaimana cerita ini berakhir.(suratkabar Roma) Komentar
dengan topik : Orang hitam itu akan munculkah ? Jika orang
hitam ini berani muncul, akan bagaimanakah masyarakat kita
sekarang menilainya Akankah menggunakan hukum yang berlaku
untuk menghakiminya Haruskah ia menerima hukuman dan
cacian untuk masa lalunya, ataukah ia harus menerima
pujian karena keberaniannya hari ini ? (Surat kabar
Wayeli) manulis topik Bila Anda orang berkulit hitam itu,
apa

Tindakan yang Anda lakukan? sebagai bahan diskusi. Dan
menarik berbagai pendapat akan sulitnya berada di dua
pilihan ini. Bagian penjara setempat terus berupaya
membantu Martha, memberikan laporan terpidana hukuman pada
tahun 1992 pada RS.Dikarenakan jumlah orang berkulit hitam
di kota ini hanya sedikit, maka dalam 10 tahun terakhir
ini juga hanya sedikit jumlah terhukum berkulit
hitam.Mereka berkata pada Martha :Sekalipun beberapa orang
bukanlah terhukum karena tindak perkosaan, tapi mungkin
beberapa juga menemui hal seperti ini.

Beberapa orang ini juga sebagian telah keluar penjara,
sebagian lainnya masih berada di dalam penjara.Martha dan
Peterson menghubungi beberapa orang ini, begitu banyak
terpidana waktu itu yang bersungguh-sungguh dan antusias
untuk memberikan petunjuk.

Tapi sayangnya, mereka semua bukanlah orang hitam yang
memperkosanya waktu itu.Tak lama kemudian, kisah Martha
menyebar ke seluruh rumah tahanan, tak sedikit terpidana
yang tergerak karena kasih ibu ini, tak peduli mereka
berkulit hitam maupun berkulit putih, mereka semua
bersukarela mendaftar untuk menjalani pemeriksaan sumsum
tulang belakang, berharap dapat mendonorkannya untuk
Monika. Tapi tak satupun pedonor yang memenuhi kriteria di
antara mereka.

Berita pencarian ini mengharukan banyak orang, tak sedikit
orang yang bersukarela untuk menjalani pemeriksaan sumsum
tulang belakang, untuk mengetahui apakah dirinya memenuhi
kriteria.Para sukarelawan semakin lama semakin bertambah,
di Wayeli timbullah wabah untuk mendonorkan sumsum tulang
belakang.

Hal yang mengejutkan adalah kesediaan para sukarelawan ini
menyelamatkan banyak penderita leukimia lainnya, sayangnya
Monika tak termasuk diantara mereka yang beruntung.Martha
dan Peterson menantikan dengan panik kemunculan si kulit
hitam.Akhirnya dua bulan telah lewat, orang ini tak
muncul-muncul juga.Dengan tidak tenang, mereka mulai
berpikir, mungkin orang hitam itu sudah telah meninggalkan
dunia ini Mungkin ia telah meninggalkan jauh-jauh kampung
halamannya. Sudah sejak lama tak berada di Itali.Mungkin
ia tak bersedia merusak kehidupannya sendiri, tak ingin
muncul

Tapi tak peduli bagaimanapun, asalkan Monika hidup sehari
lagi, mereka tak rela untuk melepaskan harapan untuk
mencari orang hitam itu.Disaat sebuah jiwa merana tak
menentu, harapan selalu disaat keputusasaan melanda
kembali muncul. Saat itu berita pencarian juga muncul di
Napulese, memporakporandakan perasaan seorang pengelola
toko minuman keras berusia 30 tahun. Iaseorang kulit
hitam, bernama Ajili. 17 Mei 1992 waktu itu, iamemiliki
lembaran tergelam merupakan mimpi terburuknya di malam
berhujan itu. Ia adalah sang peran utama dalam kisah ini.
Tak seorangpun menyangka, Ajili yang sangat kaya raya itu,
pernah bekerja sebagai pencuci piring
panggilan.Dikarenakan orang tuanya telah meninggal sejak
iamasih muda, ia yang tak pernah mengenyam dunia
pendidikan terpaksa bekerja sejak dini. Ia yang begitu
pandai dan cekatan, berharap dirinya sendiri bekerja
dengan

giat demi mendapatkan sedikit uang dan penghargaan dari
orang lain.




Tapi sialnya, bosnya merupakan seorang rasialis, yang
selalu mendiskriminasikannya.Tak peduli segiat apapun
dirinya, selalu memukul dan memakinya.17 Mei 1992,
merupakan ulang tahunnya ke 20, ia berencana untuk pulang
kerja lebih awal merayakan hari ulang tahunnya. Siapa
menyangka, ditengah kesibukan ia memecahkan sebuah piring.
Sang bos menahan kepalanya, memaksanya untuk menelan
pecahan piring. Ajili begitu marah dan memukul sang bos,
lalu berlari keluar meninggalkan restoran. Ditengah
kemarahannya ia bertekad untuk membalas dendam pada si
kulit putih. Malam berhujan lebat, tiada seorangpun lewat,
dan di parkiran ia bertemu Martha. Untuk
membalaskandendamnya akibat pendiskriminasian, ia pun
memperkosa sang wanita yang tak berdosa ini.

Tapi selesai melakukannya, Ajili mulai panik dan
ketakutan. Malam itu juga ia menggunakan uang ulang
tahunnya untuk membeli tiket KA menuju Napulese,
meninggalkan kota ini.Di Napulese, ia bertemu
keberuntungannya.Ajili mendapatkan pekerjaan dengan lancar
di restoran milik orang Amerika.Kedua pasangan Amerika ini
sangatlah mengagumi kemampuannya, dan menikahkannya dengan
anak perempuan merka, Lina, dan pada akhirnya juga
mempercayainya untuk mengelola toko mereka.Beberapa tahun
ini, iayang begitu tangkas, tak hanya memajukan bisnis
toko minuman keras ini, ia juga memiliki 3 anak yang lucu.

Dimata pekerja lainnya dan seluruh anggota keluarga, Ajili
merupakan bos yang baik, suami yang baik, ayah yang
baik.Tapi hati nuraninya tetap membuatnya tak melupakan
dosa yang pernah diperbuatnya.

Ia selalu memohon ampun pada Tuhan dan berharap Tuhan
melindungi wanita yang pernah diperkosanya, berharap ia
selalu hidup damai dan tentram. Tapi ia menyimpan
rahasianya rapat-rapat, tak memberitahu seorangpun. Pagi
hari itu, Ajili berkali-kali membolak-balik koran, ia
terus mempertimbangkan kemungkinan dirinyalah pelaku yang
dimaksud. Sedikitpun ia tak pernah membayangkan bahwa
wanita malangitu mengandung anaknya, bahkan menanggung
tanggung jawab untuk memelihara dan menjaga anak yang
awalnya bukanlah miliknya.


Hari itu, Ajili beberapa kali mencoba menghubungi
no.Telepon Dr.Adely.Tapi setiap kali, belum sempat menekan
habis tombol telepon, iatelah menutupnya kembali. Hatinya
terus bertentangan, bila ia bersedia mengakui semuanya,
setiap orang kelak akan mengetahui sisi terburuknya ini,
anak-anaknya tak akan lagi mencintainya, ia akan
kehilangan keluarganya yang bahagia dan istrinya yang
cantik. Juga akan kehilangan penghormatan masyarakat
disekitarnya. Semua yang ia dapatkan dengan ditukar kerja
kerasnya bertahun-tahun. Malam itu, saat makan bersama,
seluruh keluarga mendiskusikan kasus Martha.Sang istri,
Lina berkata : : "Aku sangat mengagumi Martha. Bila aku
diposisinya, aku tak akan memiliki keberanian untuk
memelihara anak hasil perkosaan hingga dewasa. Aku lebih
mengagumi lagi suami Martha, ia sungguh pria yang patut
dihormati, tak disangka ia dapat menerima anak yang
demikian". Ajili termenung mendengarkan pendapat istrinya,
dan tiba-tiba mengajukan pertanyaan :Kalau begitu,
bagaimana kau memandang pelaku pemerkosaan itu ?

Sedikitpun aku tak akan memaafkannya !!! Waktu itu ia
sudah membuat kesalahan, kali ini juga hanya dapat
meringkuk menyelingkupi dirinya sendiri, ia benar-benar
begitu rendah, begitu egois, begitu pengecut ! Ia
benar-benar seorang pengecut ! demikian istrinya menjawab
dengan dipenuhi api kemarahan.Ajili mendengarkan saja, tak
berani mengatakan kenyataan pada istrinya.Malam itu,
anaknya yang baru berusia 5 tahun begitu rewel tak
bersedia tidur, untuk pertama kalinya Ajili kehilangan
kesabaran dan menamparnya.Sang anak sambil menangis
berkata :"Kau ayah yang jahat, aku tak mau peduli kamu
lagi. Aku tak ingin kau menjadi ayahku".Hati Ajili bagai
terpukul keras mendengarnya, ia pun memeluk erat-erat sang
anak dan berkata : "Maaf, ayah tak akan memukulmu lagi.
Ayah yang salah, maafkan papa ya".

Sampai sini, Ajili pun tiba-tiba menangis. Sang anak
terkejut dibuatnya, dan buru-buru berkata padanya untuk
menenangkan ayahnya : "Baiklah, kumaafkan. Guru TK ku
bilang, anak yang baik adalah anak yang mau memperbaiki
kesalahannya. Malam itu, Ajili tak dapat terlelap, merasa
dirinya bagaikan terbakar dalam neraka. Dimatanya selalu
terbayang kejadian malam berhujan deras itu, dan bayangan
sang wanita. Ia sepertinya dapat mendengarkan jerit tangis
wanita itu. Tak henti-hentinya ia bertanya pada dirinya
sendiri : "Aku ini sebenarnya orang baik, atau orang jahat
?" Mendengar bunyi napas istrinya yang teratur, ia pun
kehilangan seluruh keberaniannya untuk berdiri. Hari
kedua, ia hampir tak tahan lagi rasanya. Istrinya mulai
merasakan adanya ketidakberesan pada dirinya, memberikan
perhatian padanya dengan menanyakan apakah ada masalah Dan
ia mencari alasan tak enak badan untuk meloloskan dirinya.
Pagi hari di jam kerja, sang karyawan menyapanya ramah :
"Selamat pagi, manager !" Mendengar itu, wajahnya
tiba-tiba menjadi pucat pasi, dalam hati dipenuhi perasaan
tak menentu dan rasa malu.Ia merasa dirinya hampir menjadi
gila saja rasanya.

Setelah berhari-hari memeriksa hati nuraninya, Ajili tak
dapat lagi terus diam saja, iapun menelepon Dr. Adely. Ia
berusaha sekuat tenaga menjaga suaranya supaya tetap
tenang : "Aku ingin mengetahui keadaan anak malang itu.
Dr. Adely memberitahunya, keadaan sang anak sangat parah.
Dr.Adely menambahkan kalimat terakhirnya berkata :"Entah
apa ia dapat menunggu hari kemunculan ayah kandungnya.
Kalimat terakhir ini menyentuh hati Ajili yang paling
dalam, suatu perasaan hangat sebagai sang ayah mengalir
keluar, bagaimanapun anak itu juga merupakan darah
dagingnya sendiri ! Ia pun membulatkan tekad untuk
menolong Monika. Ia telah melakukan kesalahan sekali, tak
boleh kembali membiarkan dirinya meneruskan kesalahan ini.

Malam hari itu juga, ia pun mengobarkan keberaniannya
sendiri untuk memberitahu sang istri tentang segala
rahasianya. Terakhir ia berkata : "Sangatlah mungkin bahwa
aku adalah ayah Monika Aku harus menyelamatkannya Lina
sangat terkejut, marah dan terluka, mendengar semuanya, ia
berteriak marah :"Kau PEMBOHONG !" Malam itu juga
iamembawa ketiga anak mereka, dan lari pulang ke rumah
ayah ibunya. Ketika ia memberitahu mereka tentang kisah
Ajili, kemarahan kedua suami-istri tersebut dengan segera
mereda.Mereka adalah dua orang tua yang penuh pengalaman
hidup, mereka menasehatinya :"Memang benar, kita patut
marah terhadap segala tingkah laku Ajili di masa lalu.
Tapi pernahkah kamu memikirkan, ia dapat mengulurkan
dirinya untuk muncul, perlu berapa banyak keberanian
besar.

Hal ini membuktikan bahwa hati nuraninya belum sepenuhnya
terkubur. Apakah kau mengharapkan seorang suami yang
pernah melakukan kesalahan tapi kini bersedia memperbaiki
dirinya Ataukah seornag suami yang selamanya menyimpan
kebusukan ini didalamnya ?" Mendengar ini Lina terpekur
beberapa lama. Pagi-pagi di hari keuda, ia langsung
kembali ke sisi Ajili, menatap mata sang suami yang
dipenuhi penderitaan, Lina menetapkan hatinya berkata
:"Ajili, pergilah menemui Dr. Adely ! Aku akan menemanimu
!"

3 Februari 2003,
suami istri Ajili, menghubungi Dr. Adely.8 Februari,
pasangan tersebut tiba di RS Elisabeth, demi untuk
pemeriksaan DNA Ajili.Hasilnya Ajili benar-benar adalah
ayah Monika.Ketika Martha mengetahui bahwa orang hitam
pemerkosanya itu pada akhirnya berani memunculkan dirinya,
ia pun tak dapat menahan air matanya. Sepuluh tahun ini ia
terus memendam dendam kesumat terhadap Ajili, namun saat
ini ia hanya dipenuhi perasaan terharu. Segalanya
berlangsung dalam keheningan.Demi untuk melindungi
pasangan Ajili dan pasangan Martha, pihak RS tidak
mengungkapkan dengan jelas identitas mereka semua pada
media, dan juga tak bersedia mengungkapkan keadaan
sebenarnya, mereka hanya memberitahu media bahwa ayah
kandung Monika telah ditemukan.

Berita ini mengejutkan seluruh pemerhati berita ini.
Mereka terus-menerus menelepon, menulis suratpada Dr.
Adely, memohon untuk dapat menyampaikan kemarahan mereka
pada orang hitam ini, sekaligus penghormatan mereka
padanya. Mereka berpendapat :"Barangkali ia pernah
melakukan tindak pidana, namun saat ini ia seorang
pahlawan !"

10 Februari,
kedua pasangan Martha dan suami memohon untuk dapat
bertemu muka langsung dengan Ajili.Awalnya Ajili tak
berani untuk menemui mereka, namun pada permohonan ketiga
Martha, iapun menyetujui hal ini.


18 Februari,
dalam ruang tertutup dan dirahasiakan di RS, Martha
bertemu langsung dengan Ajili.
Ajili baru saja memangkas rambutnya, saat ia melihat
Marth, langkah kakinya terasa sangatlah berat, raut
wajahnya memucat. Martha dan suaminya melangkah maju, dan
mereka bersama-sama saling menjabat tangan masing-masing,
sesaat ketiga orang tersebut diam tanpa suara menahan
kepedihan, sebelum akhirnya air mata mereka bersama-sama
mengalir. Beberapa waktu kemudian, dengan suara serak
Ajili berkata : "Maaf...mohon maafkan aku !"

Kalimat ini telah terpendam dalam hatiku selama 10 tahun.
Hari ini akhirnya aku mendapat kesempatan untuk
mengatakannya langsung kepadamu.Martha menjawab :"Terima
kasih Kau dapat muncul. Semoga Tuhan memberkati, sehingga
sumsum tulang belakangmu dapat menolong putriku".

19 Februari,
Dokter melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang
Ajili.Untungnya, sumsum tulang belakangnya sangat cocok
bagi Monika Sang dokter berkata dengan antusias : "Ini
suatu keajaiban !"

22 Februari 2003,
Sekian lama harapan masyarakat luas akhirnya
terkabulkan.Monika menerima sumsum tulang belakang Ajili,
dan pada akhirnyaMonika telah melewati masa kritis. Satu
minggu kemudian, Monika boleh keluar RS dengan sehat
walafiat. Martha dan suami memaafkan Ajili sepenuhnya, dan
secara khusus mengundang Ajili dan Dr. Adely datang
kerumah mereka untuk merayakannya.Tapi hari itu Ajili
tidak hadir, ia memohon Dr. Adely membawa suratnya bagi
mereka. Dalam suratnya ia menyatakan penyesalan dan rasa
malunya berkata :"Aku tak ingin kembali mengganggu
kehidupan tenang kalian. Aku berharap Monika berbahagia
selalu hidup dan tumbuh dewasa bersama kalian.Bila kalian
menghadapi kesulitan bagaimanapun, harap hubungi aku, aku
akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu kalian". Saat
ini juga, aku sangat berterima kasih pada Monika, dari
dalam lubuk hatiku terdalam, dialah yang memberiku
kesempatan untuk menebus dosa. Dialah yang membuatku dapat
memiliki kehidupan yang benar-benar bahagia di saparoh
usiaku selanjutnya.Ini adalah hadiah yang ia berikan
padaku !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar